Baso, 15 Agustus 2024 – Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Haji Nur Abdullah sedang melaksanakan perbaikan dan peningkatan pada fasilitas sumur bor yang telah ada sejak tahun 2022. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah kualitas dan kuantitas air yang muncul selama libur semester kemarin, di mana air dari sumur sempat berubah warna menjadi kuning dan alirannya terhenti.
Perbaikan dan peningkatan ini dimulai pada bulan Juli 2024 atas inisiatif pihak pondok, yang menyadari pentingnya memastikan ketersediaan air bersih dan melimpah bagi seluruh penghuni. Sumur bor yang terletak di tengah-tengah halaman pondok ini sebelumnya memiliki kedalaman 150 meter. Namun, untuk memperbaiki kualitas air dan memastikan alirannya tidak terganggu, kedalaman sumur ditambah 10 meter lagi menjadi 160 meter, dan berhasil ditemukan sumber air yang lebih baik.
Air dari sumur bor ini sangat krusial bagi kehidupan sehari-hari di pondok pesantren. Selain digunakan untuk kebutuhan dasar seperti mandi santri, mencuci, dan berwudhu, air ini juga diperlukan untuk minum, memasak, dan mendukung pekerjaan pembangunan masjid. Selama ini, pondok harus bergantung pada pasokan air dari PDAM yang sering kali tidak stabil dan terkadang mengandalkan sumur musholla terdekat. Dalam beberapa bulan terakhir, pondok bahkan harus membeli air dengan biaya yang cukup tinggi per kubik.
Proses perbaikan dan peningkatan ini melibatkan tim pekerja yang ahli dalam bidang pengeboran dan perawatan sumur bor. Mereka telah bekerja keras untuk memastikan sumur ini mampu kembali beroperasi dengan baik. Langkah ini diambil sebagai solusi jangka panjang untuk memastikan pondok pesantren tidak lagi menghadapi masalah air yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dengan target penyelesaian pada akhir Agustus 2024, diharapkan sumur bor ini dapat kembali menyediakan air bersih dan stabil untuk seluruh kebutuhan pondok. Keberhasilan proyek ini akan menjadi dukungan penting bagi kelancaran kegiatan pendidikan dan ibadah di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Haji Nur Abdullah.
- Penulis: M. Kamil Alhakimi